INVESTASI
Dalam kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer, kata investasi diartikan lebih jelas, yaitu penanaman uang atau
modal di suatu proyek atau perusahaan dengan tujuan untuk mencari untung di
masa yang akan datang (Salim, 1991). Atau dengan kata lain Investasi adalah
suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation
of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden,
dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan
yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Dilihat dari segi waktu (lamanya), investasi dapat
diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu Investasi Lancar dan Investasi Jangka Panjang. Golongan pertama, investasi lancar yaitu
investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama
setahun atau kurang. Sedang investasi
jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar. Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat
dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen lain yang serupa.
Hakekat investasi jangka panjang adalah:
a)
Bagian dari aktiva perusahaan,
b)
Ditanamkan dalam bentuk tertentu
c)
Dimaksudkan untuk mencari
keuntungan/menambah kekayaan atau untuk tujuan lainnya.
d)
Dalam waktu lebih dari satu tahun
TUJUAN INVESTASI JANGKA PANJANG
tujuan investasi adalah sebagai berikut:
a) Untuk
memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti
bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
b) Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana
untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
c) Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan
lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
d) Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan
mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
e) Untuk mengurangi persaingan di antara
perusahaan-perusahaan yang sejenis.
f) Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
BENTUK-BENTUK INVESTASI JANGKA PANJANG
a)
Investasi pada tanah atau bangunan (Investasi Properti), bukan untuk operasi
perusahaan yang disebut dengan investasi properti.
b)
Investasi dalam bentuk tabungan atau deposito
c) Investasi dalam saham atau obligasi.
Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung
peluang keuntungan di satu sisi dan potensi kerugian atau resiko di sisi lain.
Seperti tabungan atau deposito di bank, pada umumnya dapat mendatangkan pendapatan
bunga tetap dengan resiko kecil, tetapi sewaktu-waktu mungkin terjadi likuidasi
bank yang dapat mengakibatkan hilangnya investasi. Sedang untuk investasi di
properti (rumah dan bangunan) menjanjikan keuntunganyang relatif tinggi tetapi
juga beresiko tergusur atau terjadi kebakaran. Investasi jangka panjang dapat
dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi atau saham.
Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Investasi jangka panjang dalam obligasi
memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan bunga selama kurun waktu
tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun, tingkat bunga obligasi tidak
berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan dalam perjanjian awal. Di lain
pihak, investasi jangka panjang dalam saham akan memberikan penghasilan yang
lebih tinggi daripada tingkat bunga obligasi, apabila perusahaan mendapat
keuntungan yang tinggi dan sebaliknya.
Selain itu, investasi dalam saham juga memberikan
hak suara sebagai pemilik yang berarti turut menentukan kebijakan perusahaan. Investasi
jangka panjang ke dalam saham atau obligasi lebih menguntungkan dari pada
investasi dalam bentuk lain karena prosedur yang lebih mudah, dan dapat
mendatangkan keuntungan yang lebih besar dalam waktu relatif singkat (high
return).
PENGERTIAN
DAN JENIS SAHAM
Saham atau sering disebut dengan Stock merupakan
salah satu jenis surat berharga (efek) yang diperdagangkan di bursa efek. Saham
diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan
bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Umumnya ada dua tipe dasar saham yang dikeluarkan perusahaan, saham biasa dan saham istimewa. Kesamaan dari kedua jenis saham tersebut
adalah sama-sama merupakan saham kepemilikan yang diterbitkan oleh perusahaan
dan diperdagangkan oleh para investor. Di samping itu para pemegang saham
biasa maupun saham istimewa tidak bertanggung jawab atas hutang-hutang
perusahaan. Perbedaan yang mendasar antara saham biasa dan saham istimewa adalah
:
CARA MEMBELI SAHAM
Yang berhak untuk membeli saham adalah individu dan
organisasi atau lembaga. Prosedur pembelian saham yang berlaku adalah sbb:
Jika
perusahaan atau individu ingin membeli saham maka yang harus dihubungi adalah
broker atau perusahaan pialang. Mereka kemudian memberikan order pembelian
kepada broker atau perusahaan pialang yang kemudian akan meneruskan order beli
tersebut ke broker di lantai bursa yang bertugas memantau pergerakan harga pada
papan harga (atau pada monitor komputer).
Bila sudah menemukan harga yang dikehendaki maka
transaksi dilakukan. Broker kemudian akan memberitahu bahwa transaksi pembelian
saham sesuai dengan harga yang diinginkan telah terjadi. Dalam beberapa hari
(paling lambat 4 hari) setelah hari terjadinya transaksi pembayaran sudah harus
dilakukan dengan cara mentransfer sejumlah uang ke rekening broker. Untuk
pembelian saham tersebut, broker akan membebani biaya komisi, besarnya akan di
atur oleh Bursa. Di Bursa Efek Jakarta besarnya biaya komisi tersebut
setinggi-tingginya 1% dari nilai transaksi, ini berarti bahwa besarnya biaya
komisi dapat dinegosiasikan dengan broker dalam pelaksanaan transaksi. Di
samping biaya komisi, ada beban pajak (PPN) yang besarnya 10% dari komisi.
AKUNTANSI
JANGKA PANJANG DALAM SAHAM
Investasi jangka panjang dalam saham dicatat sebesar
harga perolehannya. Namun, akuntansi untuk investasi jangka panjang dalam saham
setelah dibeli, akan sangat tergantung pada sampai seberapa jauh perusahaan
investor akan dapat mempengaruhi kebijakan operasi dan keuangan perusahaan
penerbit saham. Salah satu faktor yang menentukan apakah investor mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi adalah persentase pemilikan saham dalam perusahaan. Terdapat
dua metode akuntansi yang dipergunakan untuk investasi
jangka
panjang:
a. Metode
Harga Perolehan: dipakai apabila Investor tidak memiliki pengaruh yang cukup
besar terhadap perusahaan. Biasanya pemilikan saham kurang dari 20% atau lebih
dari seluruh saham perusahaan.
b. Metode
Equity: dipakai apabila Investor memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
perusahaan. Biasanya pemilikan saham berjumlah 20% atau lebih dari seluruh
saham perusahaan.
Langkah-langkah Pencatatan
Transaksi Keuangan
(1)
Pencatatan Perolehan Saham
Investasi
dalam bentuk saham dinilai berdasarkan harga perolehannya. Jika saham diperoleh
dangan membeli maka harga perolehannya adalah harga beli ditambah biaya-biaya
yang terjadi dalam transaksi pembelian. Jika saham diperoleh dengan cara
pertukaran dengan aktiva non kas, maka harga perolehannya sebesar harga pasar
aktiva yang diserahkan. Kalau tidak tersedia data tersebut, harga pasar saham
yang diterima dipakai sebagai harga perolehan.
Modul: AK.26.E.5: Investasi Jangka Panjang
1 komentar:
Thanks infonya. Oiya ngomongin investasi, banyak yang nanya, sebenernya lebih baik investasi jangka panjang atau jangka pendek sih? Saya nemuin referensi tulisan yang oke nih buat perbandingan. Yuk buruan cek di sini: Lebih baik investasi jangka panjang atau pendek
Silakan Bekomentar.!!!
Semakin banyak berkomentar, semakin banyak backlink, semakin cinta Search Engine terhadap blog anda
:7: :8: :9: :10: :11: :12:
Posting Komentar